Sahabat Opaper
Login
Coba Sekarang

3 Metode Penyusutan Aktiva Tetap dan Pencatatan Jurnal

Wanda Indana
Wanda Indana
|
Oct 17, 2024
3 Metode Penyusutan Aktiva Tetap dan Pencatatan Jurnal
Poin penting

Aktiva tetap, seperti bangunan, mesin, kendaraan, dan peralatan, memiliki umur manfaat yang terbatas. Selama penggunaan aktiva tetap, nilainya akan berkurang seiring waktu akibat keausan, penggunaan, atau faktor lainnya. Untuk mencatat penurunan nilai ini secara akurat, perusahaan menggunakan metode penyusutan. Ada beberapa metode penyusutan yang umum digunakan untuk mencatat penurunan nilai aktiva tetap, dan setiap metode memiliki pendekatan yang berbeda.

Artikel ini akan membahas tiga metode penyusutan aktiva tetap yang paling umum, yakni metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode satuan produksi, serta contoh pencatatan jurnal penyusutan berdasarkan setiap metode.

1. Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)

Metode garis lurus adalah metode penyusutan yang paling sederhana dan sering digunakan oleh banyak perusahaan. Pada metode ini, jumlah penyusutan yang sama akan dicatat setiap tahun selama masa manfaat aktiva tetap. Artinya, biaya penyusutan tahunan konsisten sepanjang umur aktiva tetap.

Rumus Penyusutan Garis Lurus:

PenyusutanTahunan = (Biaya Perolehan−Nilai Sisa) / Masa Mafaat

Contoh: Jika sebuah mesin dibeli dengan harga Rp100.000.000, memiliki nilai sisa Rp10.000.000, dan masa manfaat 5 tahun, maka penyusutan tahunan adalah:

Penyusutan Tahunan= (100.000.000−10.000.000) / 5
=Rp18.000.000Penyusutan

Pencatatan Jurnal: Setiap tahun, perusahaan akan mencatat beban penyusutan sebagai berikut:

Jurnal Penyusutan:

Beban Penyusutan               Rp18.000.000

     Akumulasi Penyusutan              Rp18.000.000

2. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)

Metode saldo menurun menyusutkan aktiva lebih besar pada tahun-tahun awal masa manfaatnya. Dalam metode ini, penyusutan dihitung berdasarkan persentase tetap dari nilai buku awal aktiva. Nilai buku berkurang setiap tahun, sehingga jumlah penyusutan tahunan juga menurun seiring waktu.

Metode ini sering kali digunakan dengan tarif dua kali lipat dari metode garis lurus, yang dikenal dengan Double Declining Balance Method.

Rumus Penyusutan Saldo Menurun:

Penyusutan Tahunan = Persentase Penyusutan× Nilai Buku Awal Penyusutan \, Tahunan = Persentase

Contoh: Jika tarif penyusutan adalah 40%, dan nilai buku awal sebuah mesin adalah Rp100.000.000, maka penyusutan tahun pertama adalah:

PenyusutanTahunPertama = 40%×100.000.000 =Rp40.000.000

Pencatatan Jurnal:

Tahun Pertama:

Beban Penyusutan               Rp40.000.000

     Akumulasi Penyusutan              Rp40.000.000

Tahun Kedua:

Beban Penyusutan               Rp24.000.000

     Akumulasi Penyusutan              Rp24.000.000

3. Metode Satuan Produksi (Units of Production Method)

Metode satuan produksi menyusutkan aktiva tetap berdasarkan jumlah unit yang dihasilkan atau jam penggunaan aktiva tersebut. Penyusutan dihitung per unit produksi, sehingga lebih sesuai untuk aktiva yang penggunaannya bervariasi setiap tahun. Semakin tinggi penggunaan, semakin besar biaya penyusutan yang dicatat.

Rumus Penyusutan Satuan Produksi:

Penyusutan Per Unit = (BiayaPerolehan−NilaiSisa) / Total Unit Produksi atau Jam Penggunaan

Contoh: Jika mesin diperkirakan akan menghasilkan 50.000 unit produk selama masa manfaatnya, dengan biaya perolehan Rp100.000.000 dan nilai sisa Rp10.000.000, maka penyusutan per unit adalah:

Penyusutan Per Unit = (100.000.000−10.000.000) / 50.000 = Rp1.800 per unit

Jika pada tahun pertama mesin memproduksi 10.000 unit, maka penyusutan untuk tahun pertama adalah:1.800×10.000=Rp18.000.0001.800 \times 10.000 = Rp18.000.0001.800×10.000=Rp18.000.000

Pencatatan Jurnal:

Tahun Pertama (10.000 unit):

Beban Penyusutan               Rp18.000.000

     Akumulasi Penyusutan              Rp18.000.000

Jika pada tahun kedua mesin memproduksi 15.000 unit, maka penyusutan untuk tahun kedua adalah:

1.800 × 15.000 = Rp27.000.000

Tahun Kedua (15.000 unit):

Beban Penyusutan               Rp27.000.000

     Akumulasi Penyusutan              Rp27.000.000

Kesimpulan

Pemilihan metode penyusutan aktiva tetap tergantung pada jenis aset dan pola penggunaannya. Metode garis lurus memberikan biaya penyusutan yang tetap setiap tahun, sedangkan metode saldo menurun memberikan beban yang lebih besar di awal masa manfaat aset. Di sisi lain, metode satuan produksi lebih akurat untuk aset yang penggunaannya bervariasi setiap periode.

Pencatatan jurnal untuk setiap metode harus dilakukan secara tepat dan konsisten, agar laporan keuangan mencerminkan nilai aset yang realistis dan membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan finansial yang lebih baik.

Dalam menjalankan bisnis kuliner, pemilihan metode yang tepat untuk mengelola keuangan dan aset sangat penting untuk menjaga stabilitas bisnis dalam jangka panjang. Sama halnya dengan memilih metode penyusutan aktiva tetap, Anda juga memerlukan sistem yang handal untuk mengelola operasional sehari-hari. Di sinilah Opaper App hadir untuk membantu.

Dengan fitur lengkap seperti kasir, manajemen inventori, dan laporan keuangan real-time, Opaper App memungkinkan Anda mengontrol bisnis kuliner dengan lebih mudah dan efisien. Tingkatkan produktivitas dan buat keputusan yang lebih baik dengan Opaper App sekarang!

Mungkin kamu juga tertarik membaca artikel ini

Yuk, ikut baca-baca berita seputar Opaper dan tips-tips yang membantu memajukan bisnismu.
Lihat semua artikel