Sahabat Opaper
Login
Coba Sekarang

Biaya Produksi: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Wanda Indana
Wanda Indana
|
Jun 11, 2024
Biaya Produksi: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Poin penting

Supaya kamu bisa menetapkan harga jual produk dengan akurat, penting untuk memahami biaya produksinya terlebih dahulu. Dengan memahami konsep biaya produksi, kamu bisa tetap bersaing di pasar dan mendapatkan keuntungan maksimal. Nah, dalam artikel ini, kita bakal bahas apa aja sih yang masuk ke dalam konsep biaya produksi. Yuk, langsung aja kita mulai!

Pengertian Biaya Produksi

Menurut definisi dari Bastian Bustami dan Nurlela (2009:4), biaya produksi adalah semua biaya yang digunakan dalam proses produksi suatu barang atau jasa. Biaya ini meliputi bahan baku langsung yang digunakan dalam pembuatan produk, tenaga kerja langsung yang terlibat dalam proses produksi, dan biaya overhead pabrik seperti biaya penyusutan mesin dan listrik pabrik. 

Lebih lanjut, biaya produksi ini berkaitan erat dengan produk yang dihasilkan, di mana biaya tersebut menjadi bagian dari persediaan barang. Dengan kata lain, biaya produksi mencakup semua pengeluaran yang diperlukan untuk menciptakan produk, baik yang terlihat secara langsung maupun tidak langsung, yang nantinya akan mempengaruhi harga jual produk dan keuntungan perusahaan.

Jenis-jenis Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan faktor penting dalam menentukan harga jual suatu produk dari sebuah perusahaan. Ada lima jenis biaya yang turut berperan dalam proses produksi dan penentuan harga jual:

  1. Biaya Tetap: Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah, terlepas dari jumlah produksi. Misalnya, biaya sewa pabrik atau biaya asuransi yang harus dibayar setiap bulan.
  2. Biaya Variabel: Biaya variabel berubah seiring dengan perubahan jumlah produksi. Contohnya adalah biaya bahan baku yang meningkat ketika produksi ditingkatkan.
  3. Biaya Marginal: Biaya marginal adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit produk tambahan. Hal ini penting dalam pengambilan keputusan terkait penambahan atau pengurangan produksi.
  4. Biaya Rata-rata: Biaya rata-rata adalah total biaya dibagi dengan jumlah unit produksi. Ada dua jenis biaya rata-rata: biaya rata-rata variabel dan biaya rata-rata total.
  5. Biaya Total: Biaya total adalah total keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan dalam suatu periode tertentu.

Kelima komponen utama dari biaya produksi ini memiliki peran yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan perusahaan. Dalam pembahasan selanjutnya, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang masing-masing komponen ini untuk memahami perannya dalam penentuan harga jual produk.

Baca: Rumus BEP Produksi: Alat Perhitungan Sederhana yang Wajib Ketahui Pemilik Bisnis

Komponen Biaya Produksi

Biaya produksi dalam setiap perusahaan umumnya terdiri dari tiga komponen utama:

1. Biaya Bahan Baku: Biaya bahan baku merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan mentah atau material yang akan diolah menjadi produk jadi. Ini mencakup semua biaya yang terkait dengan pembelian atau pemrosesan bahan-bahan tersebut, seperti harga pembelian, biaya pengiriman, dan biaya penyimpanan.

2. Biaya Sumber Daya Manusia: Biaya sumber daya manusia meliputi semua biaya yang terkait dengan tenaga kerja langsung yang terlibat dalam proses produksi. Ini mencakup gaji dan upah para pekerja pabrik atau karyawan yang terlibat langsung dalam produksi barang atau jasa.

3. Biaya Overhead Pabrik: Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi yang tidak dapat langsung diatribusikan ke produk tertentu. Ini termasuk biaya operasional pabrik, seperti biaya listrik, biaya perawatan mesin, biaya sewa pabrik, dan biaya administratif yang terkait dengan proses produksi.

Ketiga komponen ini merupakan bagian integral dari biaya produksi dalam setiap perusahaan. Dengan memahami dan mengelola ketiganya dengan efisien, perusahaan dapat mengoptimalkan proses produksi dan meningkatkan profitabilitasnya.

Menghitung Biaya Produksi

Untuk menghitung biaya produksi, kita perlu memperhitungkan beberapa komponen biaya yang telah disebutkan sebelumnya. Berikut ini adalah langkah-langkah perhitungan pada masing-masing komponen biaya produksi:

1. Bahan Baku:

Pertama-tama, kita harus menghitung biaya bahan baku yang muncul sebagai item dalam laporan laba rugi dalam periode akuntansi. Caranya adalah dengan menggunakan rumus:

Biaya bahan baku = Saldo di awal + Pembelian bahan baku baru - Saldo di akhir periode

2. Biaya Tenaga Kerja:

Untuk menentukan biaya tenaga kerja, kita harus memperhitungkan tarif per jam beserta jaminan sosial, kesehatan, bonus, pensiun, dan lain-lain. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  • Hitung upah kotor: jam kerja tahunan x upah kotor per jam.
  • Hitung jam kerja: jam kerja tahunan - jam tidak bekerja.
  • Tambahkan semua pengeluaran lain seperti gaji tambahan, bonus, tunjangan, dan pajak gaji.

3. Biaya Overhead:

Dalam perhitungan biaya overhead yang mengacu pada semua beban biaya tidak langsung dalam bisnis, kita perlu meneliti anggaran dan biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk layanan atau produk supaya menghasilkan keuntungan. Rumusnya adalah:

Biaya overhead = biaya listrik + biaya gaji + biaya persediaan + biaya asuransi + biaya kebersihan

Namun, perusahaan bisa memiliki daftar pengeluaran yang berbeda-beda untuk biaya overhead.

Setelah menentukan biaya bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead, kita tinggal menghitung biaya produksi secara keseluruhan dengan menggunakan rumus:

Biaya produksi = biaya bahan baku + biaya tenaga kerja + biaya overhead

Contoh perhitungan biaya produksi:

  • Berikut contoh perhitungan biaya produksi:
    Biaya bahan baku: Rp9.500.000
  • Biaya tenaga kerja: Rp6.200.000
  • Biaya overhead: Rp8.700.000
  • Jadi, biaya produksi total adalah Rp24.400.000.

Selain itu, kita juga bisa menghitung harga pokok produksi per unit produk dengan rumus:

Biaya per unit = (listrik + biaya sewa + biaya bahan baku + biaya tenaga kerja) / kuantitas produk

Dengan memahami dan menghitung biaya produksi secara tepat, perusahaan dapat mengelola keuangannya dengan lebih efektif dan menentukan harga jual produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan tujuan profitabilitas perusahaan.

Setelah kita bahas tentang biaya produksi dan contoh perhitungannya, ya, pasti agak bikin pusing kalo harus ngitung semuanya serba manual. Ribet dan makan waktu banget kan! Tapi chill, sekarang sudah ada solusinya, pake Aplikasi POS Opaper aja! Aplikasi ini punya fitur laporan keuangan yang keren banget, bisa ngasilin laporan keuangan otomatis, termasuk hitungan biaya produksi. Jadi, gak perlu lagi deh repot ngitung-ngitung manual. Tinggal klik-klik di aplikasinya, semua jadi lebih gampang!

Nggak cuma itu, dengan pake Aplikasi POS Opaper, kita juga bisa lebih yakin soal akurasi perhitungan biaya produksi. Soalnya, aplikasinya udah diprogram dengan rumus-rumus canggih, jadi kesalahan perhitungan bisa diminimalkan. Gak mau kan harga jual produk kita jadi gak pas karena perhitungan yang asal-asalan? Nah, pake aplikasi ini, masalah itu bisa dihindarin.

Selain bikin penghitungan jadi lebih gampang dan akurat, Aplikasi POS Opaper juga bisa bantu kita dalam monitoring kinerja keuangan perusahaan. Dengan laporan keuangan yang dihasilkan secara otomatis, kita jadi bisa lihat dengan jelas gimana kinerja keuangan bisnis kita. Jadi, bisa lebih fokus buat bikin strategi bisnis yang lebih oke lagi!

Jadi, nggak usah ragu buat cobain Aplikasi POS Opaper buat ngelola bisnis kamu. Dengan fitur-fitur canggihnya yang bisa otomatisin perhitungan biaya produksi, kamu bisa hemat waktu, tenaga, dan pastinya bisa bikin bisnis makin maju. 

Yuk, langsung aja download Aplikasi Kasir dan POS Opaper sekarang juga! Apliaksinya sudah ada di Play Store dan App Store.

Mungkin kamu juga tertarik membaca artikel ini

Yuk, ikut baca-baca berita seputar Opaper dan tips-tips yang membantu memajukan bisnismu.
Lihat semua artikel