Pernah dengar teman atau cerita seseorang yang membangun bisnis lantas gagal? Atau, kamu sendiri pernah gagal dalam menjalankan bisnis?
Membuka dan menjalankan sebuah bisnis tak gampang, dibutuhkan kesungguhan dan kematangan langkah. Nah, salah satu bentuk kesungguhan yang perlu ditunjukkan sebagai pebisnis adalah dengan membuat sebuah business plan. Apalagi kalau bisnis yang akan akan dibangun adalah bisnis online. Membuat business plan jadi sebuah keharusan.
Business plan atau rencana bisnis sangat penting untuk mendukung tujuanmu dalam berbisnis. Tanpa rencana bisnis yang matang, kamu tidak akan tahu ke mana arah bisnismu karena menjalankannya tanpa tujuan yang jelas.
Selain itu, business plan juga bermanfaat untuk mencari sumber pendanaan. Business plan yang jelas dan komprehensif bakal mampu menarik investor untuk memodali usahamu.
Apa itu business plan?
Business plan atau perencanaan bisnis adalah suatu dokumen tertulis yang dibikin pengusaha sebelum menjalankan bisnisnya. Pada umumnya, dokumen tersebut berisi tujuan, strategi, serta berbagai unsur eksternal dan internal yang perlu diperhitungkan dalam menjalankan bisnis pada masa mendatang.
Selain itu, perencanaan bisnis juga bisa membantumu memprediksi masa depan bisnismu. Misal, kapan kamu akan balik modal, kapan mulai mendapat keuntungan, kapan saatnya membuka cabang atau mengembangkan usaha, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, perencanaan bisnis yang baik akan memperbesar peluang sukses bisnis kamu.
Jenis-jenis Business Plan
Ada beberapa jenis-jenis business plan yang disesuaikan dengan tujuan sebuah bisnis, sebagai berikut:
Development business plan
Berisi deskripsi terkait bisnis yang dibuat, biasanya meliputi administrasi bisnis, organisasi perusahaan, tanggung jawab karyawannya dan lain-lain.
Operation business plan
Memuat rencana bisnis khusus untuk internal perusahaan. Umumnya mencakup rencana dan kebijakan tentang operasional perusahaan.
Strategic business plan
Jenis business plan paling rumit karena menjelaskan berbagai strategi yang mendalam dan rinci untuk mencapai tujuan perusahaan.
Growth business plan
Business plan jenis ini berisi penjelasan tentang rencana pertumbuhan bisnis kedepannya. Business plan ini bisa untuk kepentingan internal maupun eksternal, seperti investor.
Startup business plan
Kalau business plan jenis ini berisi rencana bisnis khusus untuk perusahaan startup. Biasanya berisi penawaran barang atau jasa kepada calon konsumen, evaluasi pasar, struktur marketing, manajemen risiko, dan lain sebagainya.
Manfaat Membuat Perencanaan Bisnis.
Setidaknya ada tiga manfaat pebisnis membuat business plan. Berikut ulasannya.
1. Merancang strategi bisnis
Biasanya dalam strategi bisnis tercantum rencana jangka pendek, menengah, dan panjang, lengkap dengan strategi untuk mencapainya. Tujuannya, untuk memproyeksikan gol bisnis kamu.
2. Mengukur ketahanan modal
Kamu tentu harus menghitung biaya operasional dan berapa modal dalam berbisnis. Nah, rincian biaya tadi diperlukan dalam sebuah business plan untuk menghitung harga yang akan dijual ke calon konsumen dan mengantisipasi kerugian yang akan timbul di kemudian hari.
3. Meningkatkan nilai bisnis
Dalam business plan, ada poin-poin penting yang menunjukkan potensi dari bisnis yang akan dijalankan. Hal ini harus dipikirkan supaya calon konsumen berminat untuk membeli atau menggunakan produk kamu.
Oleh karena itu, susun business plan selengkap mungkin, semakin detail semakin bagus karena itu menunjukkan dan membuktikan keseriusanmu.
Langkah Membuat Business Plan
Walau terdengar mudah, membuat business plan nggak bisa sembarang. Business plan memiliki beberapa komponen yang wajib dimasukkan. Oleh karena itu, ada langkah-langkah yang harus dipersiapkan sebelum membuat bisnis plan.
1. Ide Bisnis
Step pertama, kamu harus ada ide bisnis. Kamu harus tahu gagasanmu ini bakal mempunyai nilai komersial atau tidak. Coba tanyakan kepada dirimu sendiri, apakah binismu dibutuhkan konsumen? Lalu, apa keunggulannya? Apa perbedaan dengan bisnis sejenis?
2. Latar Belakang Bisnis
Latar belakang bisnis berisi gambaran yang menyeluruh dari munculnya ide bisnis. Latar belakang meliputi, mengapa kamu memilih bisnis itu? Apa yang akan kamu lakukan untuk mengembangkan bisnismu.
3. Riset Pasar
Di tahap ini, kamu harus memahami permasalahan yang sedang dihadapi konsumen dan pastikan ide bisnismu bisa menjadi jalan keluar atau solusi atas keresahan masyarakat.
4. Menentukan Tujuan Bisnis
Setelah mengetahui permasalahan konsumen, selanjutnya kamu menentukan solusi apa yang dapat menjawab keresahan tersebut. Solusi yang kamu tawarkan adalah tujuan dari bisnismu.
5. Konsep Produk atau Servis
Kalau kamu tak memiliki sesuatu yang bisa dijual, maka inti bisnismu tidak ada. Iya, produk/servis adalah bagian penting dalam bisnis. Jadi, setelah mengetahui tujuan bisnis, langkah selanjutnya adalah mengeluarkan kreativitasmu.
Di tahap ini, kamu bebas mengeksplorasi ide-ide produk atau servis untuk bisnismu. Kamu boleh berpikir sekreatif mungkin terkait produk atau servis yang kamu tawarkan. Asalkan, ide kamu tidak menyimpang jauh dari tujuan bisnis yang sudah dirumuskan di awal.
6. Strategi Marketing
Pada tahap ini, kamu bisa memilih metode pemasaran, entah itu secara digital maupun tradisional untuk menarik calon pelanggan. Jangan lupa, cantumkan strategi pemasaran yang terdiri dari segmen pasar, target pasar, serta positioning produk supaya bisa lebih bersaing dengan jenis usaha sejenis. Strategi pemasaran yang rinci menunjukkan bahwa kamu tahu cara memperkenalkan atal menjual produk ke calon konsumen.
Baca juga artikel kami tentang strategi pemasaran lewat Instagram
Mengutip Bloomberg, menentukan target pasar sangat penting dalam strategi pemasaran bisnis. Jadi, tentukanlah siapa target konsumen. Apakah semua kalangan atau menyasar satu atau dua kelompok tertentu.
Target pasar juga harus jelas, supaya mempermudahmu menentukan produk yang sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen. Lebih bagus, berikan gambaran yang jelas juga tentang siapa mereka, di mana tinggalnya, pola pikir dan perilakunya, mengapa mereka membeli, dan apa yang mereka inginkan.
7. Rancangan Biaya
Tujuan utama menjalankan bisnis adalah menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, kamu perlu memaparkan berapa estimasi jumlah investasi yang masuk dan sumber dananya. Lalu, sertakan juga penghitungan pemasukan dan pengeluaran dari bisnis tersebut. Setelah itu, tulislah bagaimana bisnis kamu bisa balik modal dan mulai mencatatkan keuntungan.
8. Menentukan Operasional
Setelah menentukan cara memasarkan produk atau servismu ke masyarakat, langkah selanjutkan adalah bagaimana kamu memproduksi atau menjalankannya usaha atau bisnismu (opersional). Alur operasional yang jelas akan memudahkanmu bagaimana menjalankan bisnis.
Salah satu cara menjaga alur operasional yang baik adalah melalui manajemen stok bahan baku secara terperinci.
9. Memperkirakan Keuntungan dan Risiko Bisnis
Oleh karena membangun bisnis bukan hal mudah, kamu harus siap dengan segala tantangan yang menerpa. Nah, untuk meminimalisir masalah-masalah yang ada, kamu harus menuliskan risiko-risiko apa yang akan kamu hadapi di masa depan.
Setelah itu, kamu harus merumuskan strategi apa yang akan kamu gunakan ketika suatu risiko itu datang. Misalnya, investor tidak tertarik dengan business plan yang kamu buat karena beban operasional yang tinggi tidak dibarengi dengan keuntungan yang tinggi pula.
Oleh karena itu, memperkirakan keuntungan dari bisnismu juga penting. Penghitungan nilai inilah yang menjadi perhatian para investor. Kalau proyeksi keuntungan bisnismu menjanjikan, pasti mereka akan tertarik mendanai bisnismu.
10. Menulis Proposal Business Plan
Setelah melakukan semua tahapan yang sudah dijelaskan di atas, kini kamu tinggal menuliskannya sesuai format kerangka proposal business plan. Tulis business plan dengan kalimat efektif, hindari kalimat bertele-tele. Jangan lupa memasukkan data akurat ke dalam proposal business plan.